PERAN KOMUNIKASI DIDALAM ORGANISASI
PERAN KOMUNIKASI DIDALAM ORGANISASI.
manusia di dalam kehidupanya harus berkomunikasi, artinya memerlukan orang lain untuk dan memmbutuhkan kelompok ataupun masyrakat untuk saling berinteraksi.hal ini merupakan hakekat bahwa sebagian besar pribadi manusia terbentuk dari hasil integrasi sosial sesama dalam kelompok dan masyrakat. komunikasi dalam organisasi merupakan masalah penting untuk keberlangsungan sebuah organisasi diantara kedua belah pihak. harus ada two way comunication atau komunikasi dua arah agar tercapai cita-cita dalam sebuah organisasi baik cita-cita pribadi maupun kelompok untuk mencapai tujuan organisasi.
komunikasi organisasi dapat didefinisikan sebagai petunjuk dan penafsiran pesan diantara unit-unit komunikasi yang merupakan bagian suatu oraginasi tertentu.suatu organisasi terdiri dari unit-unit komunikasi dalam hubungan hirearki antara yang satu dengan yang lainnya dan berfungsi dalam suatu lingkungan.komunikasi organisasi diberi batasan sebagai arus pesan dalam suatu jaringan yang sifat hubungannya saling bergantung satu sama lain meliputi arus komunikasi vertikal dan horozontal bila sasaran komunikasi bisa diterapkan dalam suatu organisasi baik itu di pemerintahan maupun organisasi perusahaan. maka sasaran yang dituju pun akan beraneka ragam..
Proses Komunikasi dalam OrganisasiTerdapat 2 proses komunikasi dalam organisasi, yaitu proses komunikasi internal dan proses komunikasi eksternal.
a. Komunikasi InternalMerupakan pertukaran gagasan di antara para administrator dan karyawan dalam suatu perusahaan dalam struktur lengkap yang khas disertai pertukaran gagasan secara horisontal dan vertikal di dalam perusahaan, sehingga pekerjaan berjalan (operasi dan manajemen).Adapun Empat Dimensi Komunikasi dalam organisasi, yaitu
Downward communicationYaitu komunikasi yang berlangsung ketika orang-orang yang berada pada tataran manajemen mengirimkan pesan kepada bawahannya. Fungsi arus komunikasi dari atas ke bawah ini adalah
:- Pemberian atau penyimpanan instruksi kerja (job instruction)
- Penjelasan dari pimpinan tentang mengapa suatu tugas perlu untuk dilaksanakan (job retionnale)
- Penyampaian informasi mengenai peraturan-peraturan yang berlaku (procedures and practices)
- Pemberian motivasi kepada karyawan untuk bekerja lebih baik
.· Upward communicationYaitu komunikasi yang terjadi ketika bawahan (subordinate) mengirim pesan kepada atasannya. Fungsi arus komunikasi dari bawah ke atas ini adalah
:- Penyampaian informai tentang pekerjaan pekerjaan ataupun tugas yang sudah dilaksanakan
- Penyampaian informasi tentang persoalan-persoalan pekerjaan ataupun tugas yang tidak dapat diselesaikan oleh bawahan
- Penyampaian saran-saran perbaikan dari bawahan
- Penyampaian keluhan dari bawahan tentang dirinya sendiri maupun pekerjaannya Komunikasi ke atas menjadi terlalu rumit dan menyita waktu dan mungkin hanya segelintir kecil manajer organisasi yang mengetahui bagaimana cara memperoleh informasi dari bawah. Sharma (1979) mengemukakan 4 alasan mengapa komunikasi ke atas terlihat amat suliT
:- Kecenderungan bagi pegawai untuk menyembunyikan pikiran mereka
- Perasaan bahwa atasan mereka tidak tertarik kepada masalah yang dialami pegawai
- Kurangnya penghargaan bagi komunikasi ke atas yang dilakukan pegawai
- Perasaan bahwa atasan tidak dapat dihubungi dan tidak tanggap pada apa yang disampaikan pegawai
· Horizontal communicationYaitu komunikasi yang berlangsung di antara para karyawan ataupun bagian yang memiliki kedudukan yang setara.Fungsi arus komunikasi horisontal ini adalah
:- Memperbaiki koordinasi tugas
- Upaya pemecahan masalah
- Saling berbagi informasi
- Upaya pemecahan konflik
- Membina hubungan melalui kegiatan bersama
· Interline communication Yaitu tindak komunikasi untuk berbagi informasi melewati batas-batas fungsional. Spesialis staf biasanya paling aktif dalam komunikasi lintas
-saluran ini karena biasanya tanggung jawab mereka berhubungan dengan jabatan fungsional. Karena terdapat banyak komunikasi lintas
-saluran yang dilakukan spesialis staf dan orang-orang lainnya yang perlu berhubungan dalam rantai-rantai perintah lain, diperlukan kebijakan organisasi untuk membimbing komunikasi lintas-saluran.
b. Komunikasi EksternalAdalah komunikasi antara pimpinan organisasi (perusahaan) dengan khalayak audience di luar organisasi. Contoh dari komunikasi eksternal, yaitu
:- Komunikasi dari organisasi kepada khalayak yang bersifat informatif. Contohnya adalah Majalah, Press release/media release, Artikel surat kabar atau majalah, Pidato, Brosur, Poster, Konferensi pers, dll- Komunikasi dari khalayak kepada organisasi.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar