TEORI ORGANISASI UMUM
PERILAKU KONSUMEN PADASETIAP PRODUK
UNIVERSITAS GUNADARMA
NAMA : ATIKAH
KELAS: 2KA32
NPM: 11111289
BAB 1
(PENDAHULUAN)
1.1 LATAR BELAKANG
“Konsumen, bagaimana
dengan perkiraan konsumen yang akan membeli produk kita? Berapa prakiraan
konsumen yang akan menggunakan produk ini jika kita lakukan plan A? bagaimana
jika plan B kita terapkan? Apakah ada bentuk penanggulangan jika plan A maupun
plan B tidak berhasil dilaksanakan?” itulah kalimat-kalimat gundah yang
seringkali terdengar di kalangan para pebisnis maupun wirausahawan yang sedang
menapaki ranah perdagangan barang dan jasa dalam sebuah rapat perencanaan
strategis mereka di bidang pemasaran.
Berbagai cara telah dilakukan oleh
pebisnis dan wirausahawan untuk dapat menaikkan rating penjualan atas produk
mereka, ada sebagian yang berhasil menarik simpati para konsumen. Namun tidak
sedikit pula dari mereka yang akhirnya menemukan kegagalan dalam perencanaan
strategi marketing mereka dan terpuruk akibat sedikitnya minat konsumen
terhadap produk mereka.
1.2. Identifikasi
Masalah
Berdasarkan uraian
latar belakang diatas, maka kami dapat mengidentifikasikan masalah yakni
sebagai berikut :
·
Analisis Mengenai perilaku konsumen
tentang pandangannya akan suatu produk yang ada ?
·
Bagaimana Konsumen mendapatkan kepuasan
Maksimal pada suatu Produk ?
1.3.
Tujuan Penulisan
Maksud dan tujuan dari
penulisan ini ialah agar Mahasiswa dapat membahami tentang perilaku konsumen
juga mengetahui kecenderungan perilaku konsumen dalam menyikapi suatu produk
dan juga untuk mengetahui cara dan metode terbaik dalam pemahaman akan perilaku
konsumen itu sendiri sehingga para pebisnis dan juga wirausahawan dapat
menerapkan strategi terbaik dalam pemasaran produk mereka agar diminati oleh
konsumen.
BAB II
PEMBAHASAN
PEMBAHASAN
2.1 PRILAKU KONSUMEN
Perilaku konsumen adalah proses dan aktivitas ketika seseorang berhubungan dengan pencarian, pemilihan, pembelian, penggunaan, serta pengevalusian produk dan jasa demi memenuhi kebutuhan dan keinginan. Perilaku konsumen merupakan hal-hal yang mendasari
konsumen untuk membuat keputusan pembelian. Untuk
barang berharga jual
rendah (low-involvement) proses pengambilan keputusan dilakukan dengan mudah, sedangkan
untuk barang berharga jual tinggi (high-involvement) proses pengambilan
keputusan dilakukan dengan pertimbangan yang matang.
Pemahaman mengenai
perilaku konsumen sangatlah penting dalam pemasaran.
Menurut Engel, et al. (1994), perilaku
konsumen adalah suatu tindakan yang langsung terlibat dalam mendapatkan,
mengkonsumsi, dan menghabiskan produk dan jasa, termasuk keputusan mendahului
dan menyusuli tindakan ini. Terdapat dua elemen penting dari arti perilaku
konsumen,
yaitu:
(1) proses pengambilan keputusan,
(2) kegiatan fisik yang melibatkan individu
dalam menilai, mendapatkan dan menggunakan barang dan jasa ekonomis (Swastha,
1990). Pemahaman akan
perilaku konsumen cerdas dapat diaplikasikan dalam beberapa hal, yang pertama
adalah untuk merancang sebuah strategi emasaran yang
baik, misalnya menentukan kapan saat yang tepat perusahaan memberikan diskon untuk
menarik pembeli. Ke dua,
perilaku konsumen dapat membantu pembuat keputusan membuat kebijakan publik. Misalnya dengan mengetahui bahwa
konsumen akan banyak menggunakan transportasi saat lebaran,
pembuat keputusan dapat merencanakan harga tiket transportasi di hari raya
tersebut. Aplikasi ke tiga adalah dalam hal pemasaran sosial (social marketing), yaitu penyebaran ide di antara konsumen. Dengan memahami sikap konsumen dalam
menghadapi sesuatu, seseorang dapat menyebarkan ide dengan lebih cepat dan
efektif.Dan juga dapat memberikan gambaran kepada para pemasar dalam pembuatan
produk,pnyesuaian harga produk,mutu produk,kemasan dan sebagainya agar dalam
penjualn produknya tidak menimbulkan kekecewaan pada pemasar tersebut.
2.2 Kepuasan pada
Konsumen pada suatu Produk
kepuasaan konsumen pada suatu produk terletak pada bagaimana produk itu dapat berjalan atau berfungsi dengan baik dan memiliki kepuasan tersendiri terhadap produk yang dimiliki konsumen,
Definisi
Menurut Kotler (1997),
kepuasan konsumen adalah perasaan senang atau kecewa seseorang yang berasal
dari perbandingan antara kesannya terhadap kinerja (hasil) sesuatu produk
dengan harapannya.
Konsumen merupakan asset
yang tidak bisa ternilai bagi sebuah usaha produk ataupun jasa. Hal ini
disebabkan adanya konsumen sebagai pihak yang membutuhkan produk atau jasa yang
ditawarkan oleh jenis usaha tersebut, agar produknya disenangi oleh konsumen
maka produk yang dihasilkan harus dibuat menarik dalam pengemasannya.
Sedangkan menurut John C.
Mowen (200:512), consumer satisfaction is defined as the overall attitude
regarding a good or service after its acquisition and use. Definisi dari
kepuasaan konsumen disini adalah keseluruhan sikap yang timbul setelah membeli
atau menggunakan sebuah produk atau jasa.
· Factor-faktor
keputusan pembelian
Menurut Engel, et.al (1994), faktor – faktor
yang mempengaruhi keputusan pembelian konsumen terdiri dari :
- pengaruh lingkungan (budaya, kelas sosial, keluarga dan situasi).
- perbedaan individu (motivasi dan keterlibatan, pengetahuan, sikap, kepribadian, gaya hidup,
dan demografi).
- proses psikologis (informasi, pembelajaran, perubahan sikap dan perilaku).
2.2 HIPOTESIS
Dari penelitian yang telah
diamati terdapat beberapa atribut mengapa sebagian besar konsumen Jokers Coffe
di Universitas Gunadarma, menjadi pelanggan tetap, antara lain sebagai berikut
:
- Rasa
- Variasi
- Aroma
- Kemasan
- Harga
- Merek
hipotesis dari penelitian ini adalah :
H1 : Ada pengaruh kepuasan konsumen terhadap
produk jokers coffee.
H0 : tidak Ada pengaruh kepuasan konsumen
terhadap produk jokers coffee.
BAB III
PENUTUP
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Perilaku konsumen
adalah proses dan aktivitas ketika seseorang berhubungan dengan pencarian,
pemilihan, pembelian, penggunaan, serta pengevaluasian produk dan jasa demi
memenuhi kebutuhan dan keinginan.
Perilaku konsumen merupakan hal-hal yang
mendasari konsumen untuk membuat keputusan pembelian. Untuk barang berharga
jual rendah (low involvement) proses pengambilan keputusan dilakukan dengan
mudah, sedangkan untuk barang berharga jual tinggi (high involvement) proses
pengambilan keputusan dilakukan dengan pertimbangan yang matang.
Perilaku konsumen
sendiri dapat di definisikan sebagai interaksi dinamis dari pengaruh dan
kesadaran, perilaku, dan lingkungan dimana manusia melakuk.an pertukaran aspek
hidupnya. Dalam kata lain perilaku konsumen mengikutkan pikiran dan perasaan
yang dialami manusia dan aksi yang dilakukan saat proses konsumsi.
Tingkat kepuasan maksimum konsumen dapat
dicapai pada waktu konsumen dapat memenuhi kebutuhan yang diinginkan.
DAFTAR PUSTAKA (Referensi)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar