Kamis, 06 Juni 2013

perilaku konsumen pada setiap produk

TEORI ORGANISASI UMUM

PERILAKU KONSUMEN PADASETIAP PRODUK




UNIVERSITAS GUNADARMA







NAMA : ATIKAH
KELAS: 2KA32
NPM: 11111289




BAB 1
(PENDAHULUAN)

1.1 LATAR BELAKANG
 “Konsumen, bagaimana dengan perkiraan konsumen yang akan membeli produk kita? Berapa prakiraan konsumen yang akan menggunakan produk ini jika kita lakukan plan A? bagaimana jika plan B kita terapkan? Apakah ada bentuk penanggulangan jika plan A maupun plan B tidak berhasil dilaksanakan?” itulah kalimat-kalimat gundah yang seringkali terdengar di kalangan para pebisnis maupun wirausahawan yang sedang menapaki ranah perdagangan barang dan jasa dalam sebuah rapat perencanaan strategis mereka di bidang pemasaran.

Berbagai cara telah dilakukan oleh pebisnis dan wirausahawan untuk dapat menaikkan rating penjualan atas produk mereka, ada sebagian yang berhasil menarik simpati para konsumen. Namun tidak sedikit pula dari mereka yang akhirnya menemukan kegagalan dalam perencanaan strategi marketing mereka dan terpuruk akibat sedikitnya minat konsumen terhadap produk mereka.

1.2. Identifikasi Masalah
Berdasarkan uraian latar belakang diatas, maka kami dapat mengidentifikasikan masalah yakni sebagai berikut :
·         Analisis Mengenai perilaku konsumen tentang pandangannya akan suatu produk yang ada ?
·         Bagaimana Konsumen mendapatkan kepuasan Maksimal pada suatu Produk ?

1.3. Tujuan Penulisan
Maksud dan tujuan dari penulisan ini ialah agar Mahasiswa dapat membahami tentang perilaku konsumen juga mengetahui kecenderungan perilaku konsumen dalam menyikapi suatu produk dan juga untuk mengetahui cara dan metode terbaik dalam pemahaman akan perilaku konsumen itu sendiri sehingga para pebisnis dan juga wirausahawan dapat menerapkan strategi terbaik dalam pemasaran produk mereka agar diminati oleh konsumen.


BAB II
PEMBAHASAN

2.1 PRILAKU KONSUMEN

Perilaku konsumen adalah proses dan aktivitas ketika seseorang berhubungan dengan pencarian, pemilihan, pembelian, penggunaan, serta pengevalusian produk dan jasa demi memenuhi kebutuhan dan keinginan. Perilaku konsumen merupakan hal-hal yang mendasari konsumen untuk membuat keputusan pembelian. Untuk barang berharga jual rendah (low-involvement) proses pengambilan keputusan dilakukan dengan mudah, sedangkan untuk barang berharga jual tinggi (high-involvement) proses pengambilan keputusan dilakukan dengan pertimbangan yang matang. 
Pemahaman mengenai perilaku konsumen sangatlah penting dalam pemasaran.
 Menurut Engel, et al. (1994), perilaku konsumen adalah suatu tindakan yang langsung terlibat dalam mendapatkan, mengkonsumsi, dan menghabiskan produk dan jasa, termasuk keputusan mendahului dan menyusuli tindakan ini. Terdapat dua elemen penting dari arti perilaku konsumen,

 yaitu:
 (1) proses pengambilan keputusan,
 (2) kegiatan fisik yang melibatkan individu dalam menilai, mendapatkan dan menggunakan barang dan jasa ekonomis (Swastha, 1990). Pemahaman akan perilaku konsumen cerdas dapat diaplikasikan dalam beberapa hal, yang pertama adalah untuk merancang sebuah strategi emasaran yang baik, misalnya menentukan kapan saat yang tepat perusahaan memberikan diskon untuk menarik pembeli. Ke dua, perilaku konsumen dapat membantu pembuat keputusan membuat kebijakan publik. Misalnya dengan mengetahui bahwa konsumen akan banyak menggunakan transportasi saat lebaran, pembuat keputusan dapat merencanakan harga tiket transportasi di hari raya tersebut. Aplikasi ke tiga adalah dalam hal pemasaran sosial (social marketing), yaitu penyebaran ide di antara konsumen. Dengan memahami sikap konsumen dalam menghadapi sesuatu, seseorang dapat menyebarkan ide dengan lebih cepat dan efektif.Dan juga dapat memberikan gambaran kepada para pemasar dalam pembuatan produk,pnyesuaian harga produk,mutu produk,kemasan dan sebagainya agar dalam penjualn produknya tidak menimbulkan kekecewaan pada pemasar tersebut.

2.2 Kepuasan pada Konsumen pada suatu Produk

kepuasaan konsumen pada suatu produk terletak pada bagaimana produk itu dapat berjalan atau berfungsi dengan baik dan memiliki kepuasan tersendiri terhadap produk yang dimiliki konsumen, 
Definisi

Menurut Kotler (1997), kepuasan konsumen adalah perasaan senang atau kecewa seseorang yang berasal dari perbandingan antara kesannya terhadap kinerja (hasil) sesuatu produk dengan harapannya.

Konsumen merupakan asset yang tidak bisa ternilai bagi sebuah usaha produk ataupun jasa. Hal ini disebabkan adanya konsumen sebagai pihak yang membutuhkan produk atau jasa yang ditawarkan oleh jenis usaha tersebut, agar produknya disenangi oleh konsumen maka produk yang dihasilkan harus dibuat menarik dalam pengemasannya.

Sedangkan menurut John C. Mowen (200:512), consumer satisfaction is defined as the overall attitude regarding a good or service after its acquisition and use. Definisi dari kepuasaan konsumen disini adalah keseluruhan sikap yang timbul setelah membeli atau menggunakan sebuah produk atau jasa.

·         Factor-faktor keputusan pembelian

Menurut Engel, et.al (1994), faktor – faktor yang mempengaruhi keputusan pembelian konsumen terdiri dari :

- pengaruh lingkungan (budaya, kelas sosial, keluarga dan situasi).
- perbedaan individu (motivasi dan keterlibatan, pengetahuan, sikap, kepribadian, gaya hidup, dan demografi).
- proses psikologis (informasi, pembelajaran, perubahan sikap dan perilaku).

2.2 HIPOTESIS

Dari penelitian yang telah diamati terdapat beberapa atribut mengapa sebagian besar konsumen Jokers Coffe di Universitas Gunadarma, menjadi pelanggan tetap, antara lain sebagai berikut :

-       Rasa
-       Variasi
-       Aroma
-       Kemasan
-       Harga
-       Merek

hipotesis dari penelitian ini adalah :
H1 : Ada pengaruh kepuasan konsumen terhadap produk jokers coffee.
H0 : tidak Ada pengaruh kepuasan konsumen terhadap produk jokers coffee.

BAB III
  PENUTUP
3.1  Kesimpulan
Perilaku konsumen adalah proses dan aktivitas ketika seseorang berhubungan dengan pencarian, pemilihan, pembelian, penggunaan, serta pengevaluasian produk dan jasa demi memenuhi kebutuhan dan keinginan.
Perilaku konsumen merupakan hal-hal yang mendasari konsumen untuk membuat keputusan pembelian. Untuk barang berharga jual rendah (low involvement) proses pengambilan keputusan dilakukan dengan mudah, sedangkan untuk barang berharga jual tinggi (high involvement) proses pengambilan keputusan dilakukan dengan pertimbangan yang matang.
Perilaku konsumen sendiri dapat di definisikan sebagai interaksi dinamis dari pengaruh dan kesadaran, perilaku, dan lingkungan dimana manusia melakuk.an pertukaran aspek hidupnya. Dalam kata lain perilaku konsumen mengikutkan pikiran dan perasaan yang dialami manusia dan aksi yang dilakukan saat proses konsumsi. 
Tingkat kepuasan maksimum konsumen dapat dicapai pada waktu konsumen dapat memenuhi kebutuhan yang diinginkan.


DAFTAR PUSTAKA (Referensi)



Tidak ada komentar:

Posting Komentar